Breaking News

Orang Tua Penerima Manfaat Kecewa Hak Anaknya Tidak Dikembalikan Secara Utuh, Masalah PIP SDN Kalapa Dua Kembali Mencuat

Foto: Dok. (Joey/DDD) Photo SDN Kalapa Dua, Orang Tua Penerima Manfaat Kecewa Hak Anaknya Tidak Dikembalikan Secara Utuh, Masalah PIP SDN Kalapa Dua Kembali Mencuat.

DAR DER DOR | CIKALONGKULON - Pada hari Kamis, 22 Mei 2025 datang ke sekolah 2 orang wartawan, tujuannya untuk mengkonfirmasi kejanggalan penyaluran PIP, selanjutnya Kepala SDN Kalapa Dua meminta agar Orang tua penerima manfaat dihadirkan. Jumat (12/9/2025).

Sesuai permintaan Kepala Sekolah dihari berikutnya pada Jumat, 23 Mei 2025 sekitar 30 orang tua penerima manfaat PIP datang ke sekolah, dan pada pertemuan tersebut para orang tua mempertanyakan penerimaan dana bantuan PIP anaknya tidak sesuai dengan yang tercatat di aplikasi sipintar. 

Dari pihak sekolah yang menghadiri pertemuan tersebut diantaranya ada Kepala SDN Kalapa Dua, Pengurus PIP, Operator, pertemuan antara Pihak sekolah dengan para orang tua penerima manfaat PIP ditengahi oleh Komite sekolah.

Hasil dari pertemuan tersebut, pihak SDN Kalapa Dua beserta Pengurus PIP dan Operator, sepakat akan bertanggung jawab, dan akan mengembalikan hak penerima manfaat pada akhir Juli 2025.

Selanjutnya pada pertengahan Bulan Agustus 2025, para orang tua penerima manfaat didatangi oleh Pengurus PIP dan Operator SDN Kalapa Dua, mereka meminta para orang tua untuk datang ke sekolah, guna mengambil uang PIP yang sebelumnya dijanjikan pihak sekolah.

Setelah pihak sekolah mengembalikan dana bantuan PIP, permasalahan PIP di SDN Kalapa Dua kembali mencuat, karena menurut para orang tua apa yang dijanjikan Kepala SDN Kalapa Dua beserta Jajarannya tidak sesuai dengan yang dijanjikan. 

" Betul, kemarin pada pertengahan Agustus kami dipanggil satu persatu ke sekolah, untuk menerima pengembalian uang PIP yang sepenuhnya belum diterima anak saya, pada saat itu kami menerima uang dari sekolah sebesar Rp. 450.000,-," jelas AH orang tua penerima manfaat yang minta diinisialkan, Jumat (12/9/2025).

" Padahal yang belum diterima oleh penerima manfaat selama 2 tahun, seharusnya sekolah mengembalikan uang PIP Rp. 900.000,-," ungkapnya.

Pada saat sekolah mengembalikan uang PIP sebesar Rp. 450.000,-, ada berapa puluh orang tua penerima manfaat yang dipanggil sekolah pada saat itu? tanya awak media.

" Kurang lebih ada 9 orang, cuman gitu setiap orang tua menerima uang pengembalian besarannya sama Rp. 450.000,-," ujarnya.

" Semua rata segitu, baik yang bolongnya 3 tahun belum nerima, 2 tahun, ataupun 1 tahun, semua disamakan segitu," akunya kepada awak media.

Masih dilokasi yang sama, BN orang tua penerima manfaat PIP mengatakan.

" Ke pihak lain sekolah berjanji akan mengembalikan uang PIP pada bulan Agustus, namun kepada kami berjanji akan mengembalikan di akhir Juli 2025," ucapnya.

Berapa orang jumlah keseluruhan penerima manfaat, yang merasa haknya belum diterima seutuhnya? tanya awak media.

" Saleresna mah seeur pak langkung ti 9 orang, mung nu tos dibayaran kamari kirang langkung 9 jalmi, bari eta ge nembe sapalih teu acan sadayana dibayar," jelas RH menjawab pertanyaan awak media menggunakan bahasa Sunda.

Harapan orang tua penerima manfaat, dalam permasalahan PIP ini apa tuntutannya? kejar awak media dihadapan para orang tua penerima manfaat.

" Saleresna harapan orang tua mah hak bantuan PIP na katampi sadayana, sesuai anu sakedahna ditampi ku penerima manfaat, ulah diwareh- wareh, nu kapeungkeurna nu teu acan katampi ge hoyong dibayar sadayana, da panginten ti Pemerintah namah tikapungkur ge atos dicairkeun, ngan duka nyangsang heula dimana," jawab RH.

" Memang warga mah pak kadang-kadang sebagian teu wantunen nararoskeun ka sakola teh, sieun tea lah, isin tea lah, padahal hati nuranina mah teu narima hak anakna teu dugi teh,  nya kahoyong namah sadayana hak na dibayaran pak," sambungnya.

Lanjut RH: " Kantos waktos harita ngaraleut nararoskeun ka sakola ge, pan harita ge warga mah diharewosan ku pihak sakola ge sararieneun, jadi weh teu karedal bade nuntut hak na teh, nya ayeuna mah uih deui ka pihak sakola we naha bade leres-leres tanggung jawab nyalurkeun hak PIP masyarakat nu teu acan katampi," bebernya.

Sambung RH, atanapi mung sakadar formalitas tanggung jawab tapi asal-asalan, etamah kembali deui kana hati nurani masing-masing. 

" Nya ari tos diemutan mah, kin urusanna di akherat nu lebih jelasna mah, da didunia mah bade dihareureuykeun ge nu bodo kunu palinteur nya tiasa wae pak," Jelas RH.

Sementara itu Cucu Ernawati Kepala SDN Kalapadua saat dihubungi awak media melalui sambungan aplikasi perpesanan WhatsApp mengatakan.

" Oh alhmdulilah susah P.udah laporan k kordik juga i syaalloh saya beresin permaslahn d lapangan ...Op udah laporan d beresan katanya ada seddkkjt kekeliruan dan insyaalloh bertanggung jawab Dah bukti pisiknya d pnkordik," tulis Cucu menjawab pertanyaan awak media melalui chat WhatsApp.

(Joey)
© Copyright 2024 - DARDERDOR ONLINE | BERITA KRIMINAL TERKINI HARI INI